Memang seharusnya kita bangga menjadi anak Indonesia, betapa tidak?? Ini terbukti dari prestasi anak-anak indonesia yang berumur dibawah 19 tahun ini dalam bidang IT. Tadi sore sebuah stasiun televisi (TV One) menyiarkan sebuah acara yang bertajuk indonesia gemilang, pada acara ini dibahas prestasi anak indonesia dalam menciptakan sebuah karya,

ada 3 karya yang dapat dibanggakan dalam acara tersebut yakni : ARTAV (Arival Taufik Antivirus) anti virus 100% indonesia yang dibuat oleh 2 bocah SMP & SMA!!, kemudian Salingsapa.com yakni jejaring sosial yang mirip facebook namun ditambahkan fitur yang membuatnya berbeda dengan facebook.. dan hebatnya lagi jejaring ini dikembangkan oleh bocah SMP juga,, dan yang tidak kalah menarik adalah kehadiran seorang Fahma Waluya Rosmansyah, 12tahun dan adiknya Hania Pracika Rosmansyah, 7 tahun yang disebut-sebut pembuat software mobile termuda,,

Acara ini memberikan kesempatan bagi ketiga karya ini agar dapat diperkenalkan secara luas di masyarakat. Masing masing diberi kesempatan untuk mempresentasikan karyanya di depanpublik,, oke.. kita mulai membahas ketiga karya ini..


1. ARTAV (Arival Taufik Antivirus)


Nama Artav mungkin tidak setenar nama antivirus lokal yang lainnya, namun Artav sudah dinobatkan sebagai antivirus terbaik dari 5 antivirus lokal terbaru pada salah satu forum online,pada kali ini saya akan mencoba berbagi tentang antivirus artav.

Antivirus Artav diciptakan oleh siswa kelas 2 SMP Negeri 48 Bandung yang bernama Arrival Dwi Sentosa, walau diciptakan oleh anak SMP, namun Artav memiliki fitur-fitur yang komplit dan variatif, serta cukup tangguh dalam membasmi berbagai macam virus terbaru

Artav diciptakan dengan basis visual basis dan memiliki fitur yang beragam, diantaranya Realtime Protection, Anti Hacker, Mail Scanner, USB Protected dan Link Scanner, Bahkan di versi terbarunya artav 2.4, Artav menambahkan fitur Worm Detector dan Rootkit Detector.

Dengan dukungan hampir 2.000 jenis dengan hampir 500.000 varian virus, Artav berhasil membasmi virus terbaru yang tengah menjangkiti banyak komputer seperti W32/Sality dan VBS/yuyun, sementara itu kecepatan scanning Artav bisa dibilang lumayan cepat.

“Antivirus ini kami temukan karena kebetulan komputer saya sering kena virus sehingga saya mencoba untuk menemukan antivirusnya dan berhasil,” kata Arival di Bandung. Antivirus ini sudah ditemukan sekitar April 2010. Arival dan Taufik melakukan sosialisasi pertama kepada teman-teman mereka untuk memproteksi program permainan. “Awalnya saya jual program Artav ke teman-teman seharga Rp 5.000. Mereka senang bisa menangkal virus,” kata Arival. Sekarang sudah banyak teman-teman mereka yang menggunakan Artav.
Tentunya penemuan itu merupakan hasil kerja keras mereka selama mengutak atik komputer. Di saat Arival yang membuatkan program, desain dibuat oleh sang kakak, Taufik. Uniknya, kedua bocah jenius itu tidak memiliki latar belakang pengetahuan teknologi dan informasi. Mereka banyak menghabiskan waktu di warung internet untuk merampungkan Artav.
Penemuan hebat kedua pelajar itu akhirnya disambut oleh perusahaan operator seluler XL Axiata untuk memfasilitasi pendaftaran hak paten untuk temuan kedua pelajar jagoan asal Bandung itu. “Kami mengapresiasi karya mereka, salah satunya memfasilitasi peralatan laptop dan memfasilitasi hak paten bagi penemuan mereka,” kata Kencono Wibowo, Vice President XL Axiata Central Region.
Arival mengaku senang karena antivirusnya akan difasilitasi untuk mendapat hak paten. Hal itu memacunya untuk terus mengembangkan antivirus lainnya, termasuk program-program lain yang bermanfaat.“Saya akan buatkan antivirus untuk program mobile. Artav ke depan akan dikembangkan untuk layanan berbayar dan bebas,” kata Arival yang pengagum pemilik Microsoft, Bill Gates itu. Hidupi segala sesuatu yang Anda sukai dan Anda akan dimampukan untuk menghasilkan sesuatu dari apa yang Anda sukai itu.

Source : kompas/lh3
Source : http://lagibaca.blogspot.com

Gambar :





2.Salingsapa.com


Adalah Muhamad Yahya Harlan (13) adalah nama bocah pencipta situs ala Facebook tersebut. Siswa kelas 7A (1 SMP) Sekolah Alam Bandung, Jawa Barat, itu menamai situs ciptaannya dengan nama Salingsapa.com.
Dalam situs Salingsapa.com tersebut, Yahya membuat situs jejaring sosialnya penuh fitur yang agak jauh berbeda dengan Facebook. "Awalnya saya lihat di news, ada orang Indonesia yang membuat semacam Facebook dengan bahasa Indonesia. Saya pikir, saya juga bisa buat yang sama dan lebih bagus lagi," kata Yahya, ditemui di sekolahnya di kawasan Dago Atas, Kamis (10/2/2011) kemarin.

Di situs jejaring sosialnya Salingsapa.com, ia membuat fitur Khazanah dan Al-Quran. Dua fitur ini belakangan ternyata banyak digandrungi oleh penggunanya. Dalam dua minggu setelah diluncurkan hingga hari ini sudah mencapai 5.400 penggunanya.

"Di fitur Khazanah, user bisa mendengarkan ceramah-ceramah darai banyak ustad. Sedangkan di fitur Al-Quran, user bisa membaca Al-Quran dari Juz 1 sampai 10, lengkap juga dengan terjemahannya. Atau hanya untuk mendengarkan ayat-ayat Al-Quran, juga bisa diklik di fitur ini," terang siswa yang hobi mengotak-atik komputer dan main gitar ini.

Selain dua fitur ini, Yahya juga mencantumkan fitur radio yang bisa diperdengarkan selama 24 jam. Dan fitur-fitur lainnya yang hampir sama dengan jejaring sosial umumnya seperti wall (dinding), foto, teman, dan lain-lain.

Source : http://www.wartaberita.net

Gambar :



3.Software Mobile

Berkat kepiawaiannya menciptakan aplikasi software untuk ponsel, Fahma Waluya Rosmansyah, (12, dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah, 7, berhasil mengharumkan nama bangsa. Karya mereka menjadi juara pertama di ajang internasional Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) di Malaysia.
PRESTASI membanggakan ditorehkan di negeri jiran Malaysia oleh Fahma dan Hania pada 19 Oktober lalu. Kakak beradik itu cukup kompak. Di ajang bergengsi internasional itu, keduanya berhasil menciptakan tiga software andalan yang akhirnya mampu menggondol penghargaan APICTA 2010 dalam kategori secondary student project yang mereka perkenalkan dengan nama Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku.

Meski Fahma tercatat sebagai siswa kelas VII SMP Salman Al Farisi, Bandung, hingga kini sulung di antara dua bersaudara itu sudah menciptakan 14 software edutainment. Tiga di antaranya khusus dia buat untuk aplikasi ponsel. Termasuk software yang dimenangi di ajang APICTA 2010.

Setelah program (software) dibuat, Fahma menambahkan efek suara dengan memanfaatkan suara Hania untuk mengisi. "Semua bahasa Indonesia diisi oleh suara Hania. Tetapi, software-nya saya yang buat sendiri," terangnya.

Fahma menjelaskan, tiga software yang diciptakannya, antara lain, diberi nama Banana. Yakni, singkatan dari belajar angka, huruf, dan warna. Dalam perangkat itu, Fahma menggabungkan cara belajar membaca dan menulis dengan warna dan angka. "Sebenarnya ini cocok untuk anak-anak SD. Saya sendiri kan masih SMP, jadi belum mengetahui kebutuhan aplikasi untuk siswa SMP dan SMA, ," katanya.

Fahma juga menciptakan software Enrich atau English for Kids. Sebuah software yang berfungsi semacam kamus mini untuk belajar bahasa Inggris. Fahma melengkapi Enrich dengan terjemahan bahasa Indonesia sedikitnya 50 kata. Untuk mempermudah pembelajaran bahasa Inggris, dia memasukkan unsur gambar sesuai dengan kata yang dimaksudkan.

source : http://www.sumeks.co.id

Gambar :